Berikut adalah beberapa masalah yang sering ditemui pada kompresor udara type screw. Kami berikan beberapa solusi langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
A. OVER HEATING

Overheating pada kompresor screw bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan solusinya dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa solusi umum untuk mengatasi masalah overheating pada kompresor screw, yaitu :
1. Pemeriksaan Level Oli Kompresor :
Pastikan level oli screw kompresor berada dalam batas normal. Oli screw berfungsi sebagai pelumas dan pendingin pada kompresor screw. Kurangnya oli screw dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan dan overheating.
2. Pemantauan Suhu Operasional :
Pantau suhu operasional kompresor secara teratur. Jika suhu terlalu tinggi, periksa apakah ada kebocoran pada sistem pendingin atau apakah ada masalah dengan elemen-elemen lain yang dapat menyebabkan overheating.
3. Pembersihan Radiator (Cooler) dan Pendingin :
Pastikan radiator (cooler) dan unit pendingin lainnya bersih dari debu dan kotoran. Kotoran yang menumpuk dapat menghambat aliran udara dan menyebabkan overheating.
4. Pemeriksaan Elemen-Elemen Penting :
Periksa elemen-elemen penting seperti control valve, sensor suhu, dan elemen-elemen kontrol lainnya. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik.
5. Perawatan Rutin :
Lakukan perawatan rutin sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh produsen. Ini termasuk penggantian suku cadang yang melebihi atau mendekati running hours pemakaian yang umumnya di interval 3000 jam seperti Oil Filter, Air Filter, Oil Separator dan Oil Screw Compressor serta lakukan pembersihan secara berkala.
6. Periksa Sistem Pelumasan :
Pastikan sistem pelumasan berfungsi dengan baik. Sistem pelumasan yang buruk dapat menyebabkan gesekan berlebihan dan overheating.
7. Pengaturan Beban Optimal :
Pastikan beban pada kompresor sesuai dengan kapasitasnya. Beban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan overheating. Sesuaikan pengaturan beban jika diperlukan.
B. OIL CARRY OVER

Jika ada masalah dengan Oil Carry Over (oli terbawa keluar) dari kompresor screw, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem pemisahan oli (separator). Berikut adalah beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini:
1. Pemeriksaan Oil Separator :
Pastikan separator oli pada kompresor screw berfungsi dengan baik. Jika separator oli aus atau rusak, bisa menyebabkan oli terbawa keluar. Periksa komponen-komponen separator oli dan gantilah jika diperlukan.
2. Pemantauan Tekanan Oli Kompresor :
Pastikan tekanan oli berada dalam rentang normal. Tekanan oli yang terlalu tinggi dapat menyebabkan oli lebih mudah terbawa keluar. Periksa dan atur pengaturan tekanan oli sesuai dengan rekomendasi produsen.
3. Periksa Filter Oli :
Filter oli yang kotor atau tersumbat dapat menghambat pemisahan oli. Pastikan untuk membersihkan atau mengganti filter oli sesuai dengan jadwal pemeliharaan.
4. Perhatikan Kondisi Seal :
Periksa kondisi seal pada kompresor. Seal yang aus atau rusak dapat menyebabkan oli bocor ke luar. Ganti seal jika diperlukan.
5. Pantau Kualitas Oli Kompresor :
Pastikan oli kompresor yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen. Oli kompresor yang berkualitas buruk atau tidak sesuai dapat mempengaruhi pemisahan oli.
6. Pengecekan Sistem Pemisahan Oli :
Periksa seluruh sistem pemisahan oli, termasuk pipa dan saluran udara. Pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada sistem ini.
7. Perawatan Rutin :
Lakukan perawatan rutin seperti yang direkomendasikan oleh produsen, termasuk pemeriksaan dan perawatan pada sistem pemisahan oli.
C. PRESSURE DROP
Untuk mengatasi masalah pressure drop pada kompresor screw, dapat mengambil beberapa tindakan perbaikan. Berikut adalah solusi yang dapat membantu :
1. Pemilihan Pipa yang Tepat :
Pastikan pipa kompresor yang digunakan memiliki diameter yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Pipa yang terlalu kecil dapat menyebabkan pressure drop.
2. Pemeriksaan Kebocoran :
Periksa pipa secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada kebocoran udara. Kebocoran dapat menyebabkan penurunan tekanan secara signifikan.
3. Pembersihan dan Pemeliharaan Filter :
Filter udara yang kotor dapat meningkatkan resistensi aliran udara. Bersihkan atau ganti filter secara teratur untuk memastikan aliran udara optimal.
4. Optimalkan Sistem Piping :
Rancang ulang atau optimalkan konfigurasi pipa untuk mengurangi tekanan dan resistensi aliran. Pertimbangkan untuk menggunakan pipa dengan diameter yang lebih besar di bagian tertentu jika diperlukan.
5. Penyelarasan Valve dan Fitting :
Pastikan valve dan fitting terpasang dengan benar dan dalam kondisi yang baik. Fitting yang tidak sesuai atau valve yang bocor dapat menyebabkan pressure drop.
6. Pemantauan Tekanan Secara Rutin :
Lakukan pemantauan tekanan secara teratur untuk mendeteksi penurunan tekanan yang tidak biasa dan mengidentifikasi area potensial yang memerlukan perbaikan.
7. Pemeliharaan Rutin Kompresor :
Pastikan kompresor screw beroperasi pada kondisi optimal. Lakukan pemeliharaan rutin, termasuk pemeriksaan elemen kompresor, untuk memastikan efisiensi operasional.
D. COMPRESSOR CAPACITY PROBLEMS
Jika kapasitas udara yang dihasilkan oleh kompresor screw lebih kecil dari konsumsi mesin untuk produksi, ini bisa menjadi tanda adanya masalah atau kebutuhan penyesuaian pada sistem. Berikut adalah beberapa langkah mengatasi masalah ini:
1. Periksa Setting dan Pengaturan :
Pastikan pengaturan pada kompresor screw sesuai dengan kebutuhan produksi. Periksa setting tekanan udara yang dihasilkan dan pastikan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh mesin produksi.
2. Pemantauan Tekanan Udara :
Pantau tekanan udara pada sistem. Pastikan bahwa tekanan yang dihasilkan oleh kompresor memenuhi kebutuhan mesin produksi. Pengaturan tekanan yang tidak tepat bisa menjadi penyebab rendahnya kapasitas udara yang dihasilkan.
3. Pemeriksaan Filter Udara :
Periksa filter udara pada kompresor dan pastikan bersih. Filter yang kotor atau tersumbat dapat mengurangi aliran udara dan mengurangi kapasitas produksi.
4. Periksa Keausan Suku Cadang :
Periksa critical komponen kompresor seperti screw airend, bearing, dan bagian-bagian lainnya. Keausan atau kerusakan pada suku cadang tertentu dapat menyebabkan penurunan kapasitas.
5. Pengecekan Kelembapan dan Suhu Udara Masuk :
Kelembapan dan suhu udara yang masuk ke kompresor dapat mempengaruhi kapasitas udara yang dihasilkan. Pastikan kondisi udara masuk sesuai dengan spesifikasi kompresor.
6. Periksa Kondisi Pipa dan Saluran Udara :
Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa dan saluran udara. Kebocoran dapat menyebabkan penurunan tekanan dan kapasitas udara yang dihasilkan.
7. Pemeliharaan Rutin :
Lakukan perawatan rutin seperti yang direkomendasikan oleh produsen. Ini termasuk pemeriksaan dan perawatan pada komponen critical part dan consumable part.
8. Evaluasi Kebutuhan Produksi :
Tinjau kembali kebutuhan produksi dan pastikan bahwa kapasitas kompresor memadai. Jika ada peningkatan produksi atau perubahan dalam kebutuhan, mungkin perlu mempertimbangkan peningkatan kapasitas kompresor.
E. KOMPRESOR SCREW TIDAK BISA MENGHISAP UDARA
Jika kompresor screw mengalami masalah tidak bisa menghisap udara, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut :
1. Periksa Sumber Udara :
Pastikan bahwa ada akses yang memadai ke sumber udara. Periksa apakah ada hambatan atau blokade pada saluran udara masuk. Pastikan saringan udara (air filter) bersih dan tidak tersumbat.
2. Check Valve :
Periksa katup masuk (check valve) pada saluran udara masuk. Pastikan katup ini berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran yang dapat menghambat aliran udara ke kompresor.
3. Pengecekan Kebocoran :
Periksa apakah ada kebocoran pada saluran udara atau fitting. Kebocoran dapat menyebabkan penurunan tekanan dan menghambat kemampuan kompresor untuk menghisap udara dengan efektif.
4. Periksa Filter Udara :
Pastikan filter udara pada sumber udara atau air filter kompresor dalam kondisi baik. Filter yang kotor atau tersumbat dapat menghambat aliran udara dan mempengaruhi kemampuan kompresor untuk menghisap udara.
5. Periksa Oil Separator :
Jika kompresor screw Anda menggunakan sistem pemisahan oli, pastikan oil separator berfungsi dengan baik. Kebocoran atau keausan pada separator dapat mempengaruhi kinerja kompresor.
6. Pemeriksaan Intake Valve :
Periksa intake valve (katup hisap) pada kompresor. Pastikan bahwa katup ini berfungsi dengan benar dan tidak ada kerusakan yang menghambat aliran udara masuk.
7. Pengecekan Saringan dan Inlet Valve Temperature (IVT) :
Beberapa kompresor screw dilengkapi dengan saringan udara dan Inlet Valve Temperature (IVT). Pastikan saringan tersebut bersih dan tidak tersumbat. Periksa IVT dan pastikan tidak ada masalah pada sensor suhu inlet valve.
8. Periksa Keausan Rotor (Screw Airend) :
Cek keausan pada rotor kompresor. Rotor yang aus dapat mengurangi efisiensi dan kemampuan kompresor untuk menghisap udara.
9. Pemeriksaan Pengaturan :
Periksa pengaturan dan kontrol pada kompresor. Pastikan bahwa parameter seperti tekanan dan suhu diatur dengan benar.
10. Perawatan Rutin :
Lakukan perawatan rutin sesuai dengan panduan produsen. Ini termasuk pemeriksaan dan perawatan pada komponen-komponen critical dan consumable part.
F. SCREW AIREND MACET (STUCK)
1. Keausan dan Kerusakan Mekanis
Penyebab: Keausan berlebih atau kerusakan mekanis.
Solusi: Periksa komponen internal, seperti rotor, seal, atau bearing. Ganti suku cadang yang aus atau rusak.
2. Kotoran dan Partikel
Penyebab: Masuknya kotoran atau partikel ke dalam sistem.
Solusi: Bersihkan dan inspeksi sistem penyaringan udara dan pelumas. Pasang sistem filter yang efektif.
3. Kurangnya Pelumasan
Penyebab: Pelumasan yang tidak memadai atau kegagalan sistem pelumasan.
Solusi: Periksa sistem pelumasan, pastikan tingkat oli memadai, dan ganti oli jika diperlukan. Perbaiki atau ganti komponen pelumasan yang rusak.
4. Overheating
Penyebab: Pemanasan berlebih karena beban yang berlebihan atau masalah pada sistem pendinginan.
Solusi: Periksa sistem pendinginan, pastikan pendingin berfungsi dengan baik. Bersihkan cooler/radiator jika terdapat penumpukan kotoran.
5. Kegagalan Bearing
Penyebab: Kegagalan bearing pada screw airend.
Solusi: Ganti bearing yang rusak dan periksa kondisi bearing secara berkala.
Setiap sistem memiliki karakteristik berbeda, dan solusi yang tepat dapat bervariasi. Penting untuk secara teratur melakukan pemeliharaan preventif dan memantau kinerja kompresor untuk mengidentifikasi masalah sejak dini.
Kami melayani servis troubleshooting berbagai brand kompresor screw diantaranya yaitu Atlas Copco, BOGE, Kaeser, Ingersoll Rand, Sull Air, Hitachi, Kobelco dan brand kompresor lain pada umumnya.
Layanan kami untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Semarang, Kendal, Pemalang, Kudus, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Malang, Denpasar, Makassar, Banjarmasin dan Balikpapan pada khususnya serta seluruh wilayah Indonesia pada umumnya.
==============================================
SALES,SERVICE,OVERHAUL,SPAREPARTS,ACCESSORIES, INSTALLATION & RENTAL
AIR COMPRESSOR INDONESIA